A. Pengertian psikologi perkembangan
dan makna remaja
a) Pengertian psikologi perkembangan
Psikologi
perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses
perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan
perilaku. ( J.P. Chaplin, 1979 ).
Psikologi
perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku
dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi
sampai mati. ( Ross Vasta. dkk, 1992 ).
b) Makna remaja
Remaja
adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar
dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,
kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan
tantangan: 8).
Hal
inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan
tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang
merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa
dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu
didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas
dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan
kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh,
maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik
akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa. Masa
remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta
tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fakir menjadi
matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan yang tidak menentu,
cemas dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan dan
kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari
depan dan dewasa yang matang.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di
bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan uang
sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa)
mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual
yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai
integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri
khas yang umum dari periode perkembangan ini.
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a)
remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir:
19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa
perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah
kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian
terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai
“Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian,
mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari
kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).
B. Ciri-Ciri Masa Remaja
1. Masa remaja sebagai periode
peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.
2. Masa remaja sebagai periode
perubahan.
3. Masa remaja sebagai usia bermasalah.
4. Masa remaja sebagai masa mencari
identitas.
5. Masa remaja sebagai usia yang
menimbulkan ketakutan, karena masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya
yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.
6. Masa remaja sebagai ambang masa
dewasa.
7. Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak
stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong kepada ekstrim, sering
terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada
dirinya.
C. Alasan-Alasan Yang Umum Untuk
Berpacaran Selama Masa Remaja
1. Hiburan
Apabila
berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya
mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok
sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan
2. Sosialisasi
Kalau
anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka
laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota
kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok
3. Status
Berkencan
bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap,
memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian
merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.
4. Masa Pacaran
Dalam
pola pacaran, berkencan berperan penting karena remaja jatuh cinta dan berharap
serta merencanakan perkawinan, ia sendiri harus memikirkan Sungguh-sungguh masalah
keserasian pasangan kencan sebagai teman hidup.
5. Pemilihan Teman Hidup
6. Banyak remaja yang bermaksud cepat
menikahi memandang kencan sebagai cara percobaan atau usaha untuk mendapatkan
teman hidup.
D. Kebutuhan Remaja
1. Kebutuhan akan pengendalian diri
2. Kebutuhan akan kebebasan
3. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan
4. Kebutuhan akan penerimaan social
5. Kebutuhan akan penyesuaian diri
6. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai
sosial
E. Berbagai konflik yang dialami oleh
remaja
1. Konflik antara kebutuhan untuk
mengendalikan diri dan kebutuhan untuk bebas dan merdeka
2. Konflik antara kebutuhan akan
kebebasan dan kebutuhan akan ketergantungan kepada orang tua.
3. Konflik antara kebutuhan seks dan
kebutuhan agama serta nilai sosial.
4. Konflik antara prinsip dan
nilai-nilai yang dipelajari oleh remaja ketika ia kecil dulu dengan prinsip dan
nilai yang dilakukan oleh orang dewasa di lingkungannya dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Konflik menghadapi masa depan.
F. Tugas-tugas perkembangan remaja
William Kay mengemukakan
tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut :
a) Menerima fisiknya sendiri berikut
keragaman kualitasnya.
b) Mencapai kemandirian emosional dari
orangtua atau figur-figur yang mencapai otoritas.
c) Mengembangkan keterampilan
komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang
lain, baik secara individu maupun kelompok.
d) Menemukan manusia model yang
dijadikan identitasnya.
e) Menerima dirinya sendiri dan
memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
f) Memperkuat self-control (kemampuan
mengendalikan diri) atas dasar skala nilai. Prinsip-prinsip atau falsafah hidup
(Weltanschauung).
g) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri
(sikap/perilaku) kenak-kanakan.
G. Masa-Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa yang
banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang
menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini
dapat diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut.
a) Masa praremaja (remaja awal)
Masa
praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini
ditandai oleh sifat-sifat negative pada si remaja sehingga seringkali masa ini
disebut masa negative dengan gejalanya seperti tidak senang, kurang suka
bekerja, pesimisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negative
tersebut dapat diringkas, yaitu a) negative dalam prestasi, baik prestasi
jasmani maupun prestasi mental; dan b) negative dalam sosial, baik dalam bentuk
menarik diri dari masyarakat (negative positif) maupun dalam bentuk agresif
terhadap masyarakat (negative aktif).
b) Masa remaja (remaja madya)
Pada
masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan
adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut
merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang
dapat dipandang menilai, pantas dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga masa
ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa remaja.
Proses
terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat di
pandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai
kehidupan tersebut adalah pertama, karena tiadanya pedoman, si remaja pedoman,
si remaja merindukan sesuatu bayang dianggap bernilai, pantas dipuja walau pun
sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahkan seringkali
remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui
apa yang diinginkannya. Kedua objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas,
yaitu pribadi-pribadi yang dipandang mendukung nilai-nilai tertentu (jadi
personifikasi nilai-nilai). Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan
pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.
c) Masa remaja akhir
Setelah
remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah
masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja,
yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu ke dalam masa dewasa.
d) Masa Usia Kemahasiswaan
Masa
usia mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18,0 sampai 25,0 tahun. Mereka dapat
digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya.
Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini
ialah pemantapan pendirian hidup.
e) Karakteristik
Perkembangan Remaja
Seiring perkembangan dan pertumbuhan fisik, terjadi pula
perubahan dan perkembangan di dalam tubuhnya. Kelenjar kanak-kanaknya telah
berakhir, berganti
dengan
kelenjar endokrin yang memproduksi hormon, sehingga menggalakan Pertumbuhan
organ seks yang tumbuh menuju kesempurnaan.
Organ
seks menjadi besar disertai dengan kemampuannya untuk melaksanakan fungsinya.
Pada remaja putri terjadi pembesaran payudara dan pembesaran pinggul. Di
samping itu meningkat pula dengan cepat berat dan tinggi badan. Sedangkan pada
remaja pria mulai kelihatan (membesar) jakun di lehernya dan suara menjadi
sengau / besar. Di samping itu bahunya bertambah lebar dan mulai tumbuh bulu di
ketika dan di atas bibir atasnya (kumis). Satu tanda Kematangan seksual dengan
jelas pada remaja putri tetapi hanya diketahui oleh yang bersangkutan saja,
yaitu terjadinya datang bulan / haid dan pada remaja putera mimpi basah.
Tanda-tanda permulaan Kematangan seksual tidak berarti bahwa secara langsung
terjadi kemampuan reproduksi.
H. Penyimpangan atau Kenakalan Remaja
a. Seks bebas di kalangan remaja, yang
bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit AIDS.
b. Kecanduan akan Narkoba yang menyebakan
kematian dan AIDS
c. Kecanduan Alkohol / minuman keras.
d. Tawuran.
e. Sering berkunjung ke diskotik.
f. Menjajakan diri kepada pria hidung belang.
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Menyimpang Pada Remaja
1. Kelalaian orangtua dalam mendidik
anak (memberikan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama)
2. Sikap perilaku orangtua yang buruk
terhadap anak.
3. Kehidupan ekonomi keluarga yang
morat marit (miskin/fakir).
4. Diperjualbelikannya minuman
keras/obat-obatan terlarang secara bebas.
5. Kehidupan moralitas masyarakat yang
bobrok.
6. Beredarnya film-film atau
bacaan-bacaan porno.
7. Perselisihan atau konflik orangtua
(antar anggota keluarga).
8. Perceraian orangtua.
9. Penjualan alat-alat kontrasepsi yang
kurang terkontrol.
10. Hidup menganggur.
11. Kurang dapat memanfaatkan waktu
luang.
12. Pergaulan negatif (teman bergaul
yang sikap dan perilakunya kurang memperhatikan nilai-nilai moral).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar